Senin, 02 Juli 2012

Rote Ndao - Day 2

Adventure to Rote Ndao

- Senin, 2 Juli 2012, Final Euro 2012 dan Nembrala Beach
Memulai hari yang terlalu dini, bukan karena suatu pekerjaan yang penting tapi lebih penting lagi malah, wow..yup final Euro 2012 guyss. Sebenarnya sih saya memasang alarm di HP jam 2.30 WITA tapi karena rasanya mata masih mengantuk maka saya pejamkan mata sebentar lagi alhasil ketiduran setengah jam dan itu sudah setengah pertandingan final, wahhh tidak..!! ketinggalan setengah babak.. Akhirnya saya segera membangunkan Eno untuk segera pergi ke Desa Batutua untuk nonton bareng, maklum hanya di sana yang ada listrik dan parabola untuk nonton pertandingan bola. Sesampainya di sana pertandingan sedang istirahat dan kami pun diberitahu bahwa Italia ketinggalan dua gol oleh Spanyol (waktu itu dalam hati saya tidak percaya, mungkin hanya untuk memanas-manasin saja, tapi ternyata betul setelah lihat reply babak pertama...huuuhuu sedih rasanya) *kenapa bisa, ko bisa-bisanya, heran bercampur kesal berkecamuk dalam hati saya, berharap babak kedua dapat disamakan bahkan Italia unggul. Baiklah babak kedua pun mulai, awal babak kedua cukup baik buat Italia tapi di pertengahan terlihat berantakan terlebih setelah Italia bermain 10 orang karena Thiago Mota cedera. Kuota untuk menggantikan pemain untuk Italia sudah habis, allhasil Italia bermain dengan 10 orang hingga selesai dan bertambah dua gol lagi ke gawang Italia. Setelah lihat pertandingan final itu, saya berpikir lebih baik tadi tidak usah tonton sekalian lebih enak tidur kalo tahu akhirnya bakal begitu, apa boleh buat lah nasi sudah menjadi bubur ayam dan kami pun segera pulang dengan rasa kesal sambil menggerutu selama di perjalanan menuju desa Dulosi hanya karena Italia kalah (aneh juga ya rasanya, hehe).
Tidur juga deh dan bangun pukul 9 pagi, mungkin lebih, hehehe, saya dan Eno menyiapkan sarapan mie sebelum akhirnya kami bersiap-siap untuk berangkat ke pantai Nembrala or Pantai Dela sebut orang-orang di sana. Saya, Eno dan adik Fe'i (salah satu anak Bapatua yang masih SD ikut dan bertemu Yonna yang sudah menunggu agak lama di puskesmas Batutua (kacian deh nunggu terus,,hehee) langsung saja kami berayuh ke pantai Nembrala melewati Desa Lalukoen yang ada danau besar (namanya Danau Tua) dan daerah Oenale yang banyak savananya, kira-kira lama perjalanan 45 menit dengan sepeda motor.
Batu Karang yang Teguh



Pantai Nembrala/Pantai Ba'a

Eno da Fe'i


























Meskipun air lautnya sedang surut tapi tetap saja terpancar keindahan di pantai itu dengan batu karang yang kokoh dan kuat berada di pinggir pantai yang tetap berdiri meskipun terlihat bekas kikisan air laut saat pasang di batu karang itu. Setelah puas foto-foto di pantai, kami pun singgah di suatu penginapan yang besar di dekat situ hanya ingin mengambil gambar saja, hehe..dan ternyata penginapan itu sedang dalam perbaikan, terlihat dua pekerja sedang melakukan perbaikan dan tak ada satu pun tamu-tamu di sana.

Kawan Petualang

Penginapan itu mempunyai tiang-tiang pilar dari batu-batu yang di padatkan tanpa campuran semen, terlihat unik dan klasik. Menuju pantai Bo'a dan di tengah perjalanan kami singgah di padang rumput yang luas dan padang itu tidak terlihat hijau tapi coklat karena sedang musim kemarau, indah karena keseragaman warnanya.


Padang Rumput Coklat


Sampai juga di pantai Bo'a tapi tak terlihat satupun para peselancar, yang ada hanya beberapa wanita yang sedang mencari siput laut untuk dijadikan lauk katanya,.. Tak berapa lama kami di sana, memutuskan untuk segera berangkat karena ingin mengejar sunset di pantai Nembrala karena di pantai Bo'a sunsetnya akan terhalang sebuah bukit. Sebelum tiba kembali di pantai Nembrala, kita singgah di kafe untuk melepas dahaga dan barulah disana kami menjumpai orang asing meskipun hanya duduk minum-minum dan tidak surfing, paling tidak mengindikasikan bahwa di pantai Nembrala memang sering di kunjungi orang-orang dari mancanegara (wow, negara Indonesia indah sekali guyss). Hmmm, sore itu di pantai Nembrala sunset tak seindah yang terpikirkan karena tertutup oleh awan hitam (mendung), tapi tak apalah meskipun begitu telah terpuaskan oleh pemandangan selama perjalanan tadi.

Sunset yang Terhalang Awan Hitam

Yup hari pun menjelang malam, kami pun segera beranjak tuk pulang. Sesampainya di Dulosi, Ka'Glory langsung menyuguhkan kopi kepada saya, Eno dan Yonna dan memang harus diminum sampai habis untuk menghargai si pembuatnya, hehee. Karena si Yonna seorang wanita tapi nggak super dan hanya sendirian tuk pergi pulang ke rumah nya di Ba'a melewati jalan yang katanya rawan, maka saya ikut bersama dia tuk mengantarkannya dan menginap di penginapan di daerah Ba'a. Perjalanan dari Dulosi ke Ba'a lewat jalan potong di malam hari agak berbahaya (ada yangg suka palang jalan dan merampok), itulah yang dikatakan ka'Glory dan Bapatua sehingga ka'Glory memberikan usulan untuk mengantar kami sampai pertigaan Busalangga, Desa Oebatu (disana sudah aman), karena tidak enak hati jika menolaknya maka kami pun ikut saran ka'Glory. Sebelum berangkat saya menggambil gambar keluarga di sana sebagai kenang-kenangan nantinya setelah itu saya berpamitan kepada mereka semua, bye..bye..Saya dan Yonna dengan motor yang sama sedangkan Ka'Glory dengan saudaranya di motor yang berbeda untuk mengantarkan kami. Sampai di pertigaan Busalangga, Desa Oebatu, dengan candaan "saya tidak perlu mengantar balik toh, hehe" akhirnya kami berperpisah dengan Ka'Glory. Perut terasa keroncongan maka saya dan Yonna mencari tempat makan tuk bisa mengisi perut, horeee dapat juga di depot Valerie, di Kelurahan Mokdal, maka segera kami pesan soto untuk dua orang..Makan pun selesai (tapi Yonna tidak menghabiskannya, hhmmm kenapa kebanyakan wanita makannya sedikit dan membuang makanan kan sayang banget tuh, sedangkan banyak orang-orang yang masih kelaparan).
Setelah itu kami mencari penginapan tuk saya di sekitar Ba'a, penginapan yang pertama di singgahi ternyata sudah penuh dan yang kedua harganya mahal, akhirnya yang ketiga dapat yang kosong dan harganya termasuk murah (cuma 65rb semalam loh). Pesan satu kamar (loh ko cuma satu, ya iyalah karena si Yonna kan rumahnya di daerah Ba'a, so tidak perlu menginap di tempat penginapan apalagi kalo sekamar dengan saya, hahahaa). Sungguh lelah hari itu, setelah saya membersihkan diri dan sejenak melihat bintang-bintang akhirnya terlelap......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar