Belum punya rencana apapun saat weekend menjelang, saya lantas mengumbar pesan ke beberapa kawan yang biasanya punya trip kesana kemari. Gayung pun bersambut, kawan lama mengajak kemping di sekitaran Bogor. Gunung Pancar menjadi destinasi kali itu. Niken beserta suami nya Bewok menjadi list kawan yang berangkat dan berjambah si Edjie di saat-saat terakhir. Tentu saja saya lebih senang ada penambahan kawan daripada hanya sepasang suami istri muda yang ikut kemping (bisa dianggap pengawal mereka nantinya). Terik matahari di sabtu siang itu menjadi peneman perjalanan, saya menunggu Edji di terminal Kp.Rambutan dan mengisi jok belakang motor yang saya kendarai. Niken dan Bewok yang hampir kehabisan gaya, menunggu kami di perempatan jalan arah Jungle Land. Dari perempatan itu , kami menuju timur dan sekitar 30 menit kami tiba di gapura Gunung Pancar. Matahari sudah meredup saat kami tiba di sana, penjaga menghentikan kami tuk menarik retribusi masuk.
Untungnya pengurus wisata Gunung Pancar masih ada di kantor nya, sehingga kami masih semoat mengurus perijinan dan retribusi untuk kemping. Setiap orang dikenakan biaya 50 ribu, jika ingin menggunakan tenda sewaan maka akan dikenakan biaya tambahan sesuai dengan kapasitas tenda.
Saat itu pengunjung yang datang terbilang sepi, kami saja awalnya hendak mendirikan tenda di Ground A. Tapi karena sepi dan baru saja disewa untuk suatu acara maka sampah banyak bergeletakan. Akhirnya kami ke lokasi kemping Glamor, tak jauh dari gapura. Di sana sudah berdiri tenda, yang dipergunakan untuk tenda keluarga dan dilengkapi dengan asesori lampu warna-warni. Agar tidak mengganggu, kami mendirikan tenda agak menjauh dari tenda itu.
Pohon pinusnya tinggi-tinggi dan rapat antara pohonnya, jika angin bertiup agak kencang, terdengar dengan jelas gemericik ranting bahkan tak jarang ranting yang sudah kering jatuh ke bumi. Saya berniat tidur di hammock tapi hanya bertahan sekitar 30 menit, karna badan tak biasa tertekuk di bentangan kain yang diikat di dua pohon. Akhirnya hommock saya lepas dan jadikan alas tuk tidur.
|
Pagi Menjelang |
|
Matahari Muncul |
|
SangSurya Telah Tiba |
|
Bias Sinar Sang Surya |
Sang surya yang masih muncul dari timur menyapa wajah saya dengan sinarnya. Walau tehalang awan tebal tapi tetap menghangatkan. Aktifitas kemping dilanjutkan dengan memasak untuk mengisi kebutuhan perut. Serasa tak ingin beranjak, saya melanjutkan menggeletakkan tubuh di matras dan berleha-leha lagi. Hal yang menurut saya menyenangkan, menghabiskan waktu bermalas-malasan ditemani suasana alam yang sejuk.
|
Perlengkapan Kemping |
|
Double Hammock |
|
Pohon Pinus - Tinggi dan Rimbun- |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar